BALADA GBOWIN — NYANYIAN LAYAR RAKYAT BIASA

Balada GBOWIN — Nyanyian Layar Rakyat Biasa

Balada GBOWIN — Nyanyian Layar Rakyat Biasa

Blog Article

I. Lagu Pagi: Sebelum Mesin Menyala

Pagi datang, pabrik bersuara,
tangan sibuk, hati terlupa.
Tapi sebelum jari ke absensi,
ada satu klik kecil yang berarti.

GBOWIN, namamu ringan
Tapi di layar, kau jadi teman
Sebelum dunia minta banyak
Kubuka engkau, diam-diam tenang.


II. Lagu Siang: Di Warung Kopi & Bonus Harian

Panas siang, kepala berat,
deadline datang, janji terlambat.
Di sudut warung pinggir jalan,
ada tawa dari layar pinjaman.

“Dapet 5 ribu dari GBOWIN, coy!”
“Lumayan buat beli gorengan.”
Bukan besar, tapi bikin ramai
Lebih hangat dari siaran berita.


III. Lagu Petang: Di Atas Motor dan Lampu Merah

Langit jingga, motor pelan,
Macet panjang, hati tenggelam.
Tapi ada notifikasi diam-diam:
“Selamat datang kembali.”

GBOWIN bukan sekadar nama
Tapi jeda dari drama dunia
Tempat aku bukan hanya pengguna
Tapi pemain yang bisa merasa.


IV. Lagu Malam: Obrolan Bapak-Bapak

Di pos ronda suara TV serak,
Lagu dangdut, tawa bapak-bapak.
Salah satu bicara dengan semangat:

“Anak saya ajarin saya GBOWIN, loh!”
“Dulu saya gaptek, sekarang lumayan hoki!”

Mereka bukan cari kaya
Hanya cari rasa “masih bisa ikut main.”


V. Refrain: GBOWIN dalam Lirik Kehidupan

Reff:
Kau bukan jaminan rezeki
Tapi jadi alasan untuk bangkit lagi
Di negeri yang kadang tak adil
GBOWIN jadi tempat kecil untuk gembira, meski sesaat


Penutup: Lagu Ini Masih Akan Diputar

Lagu rakyat tidak selalu disiarkan radio,
tapi terdengar di layar HP, di sela kerja, di kursi plastik warung pojok.
Dan GBOWIN…
telah menjadi salah satu liriknya.

Sebuah nada yang berkata:

“Meski kecil, aku masih bisa memilih. Masih bisa berharap. Masih bisa bermain.”

Report this page